MERESENSI NOVEL “REMBULAN
TENGGELAM DI WAJAHMU”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Membaca
Komperhensif
Dosen pengampu: M.
Fakhrur Salfudin M. Pd.
Disusun oleh:
Nama : Mei
Andiani
NIM : A310120032
Kelas : 2A
PENDIDIKAN BAHASA
SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
JUDUL :
REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU
Penulis :
Tere-Liye
Jenis Novel :
Fiksi
Penerbit :
Republika
Hal : iv
+ 427
Tahun : 2009
Peresensi : Mei Andiani
(A310120032)
“Tere-liye dilahirkan 21 Mei, 29
tahun silam, disebuah kampung yang dikepung hutan, di rantai sungai, dan
dibentengi bukit-bukit. Tere-liye menghabiskan masa kanak-kanaknya dengan
bertelanjang kaki memunguti cempedak jatuh, menyibak salak liar, menunggu
durian, pandai memanjat pohon, memancing di lubuk kampung, bermain di kebun,
dikejar babi dan mengejar babi.
Tere-liye adalah lelaki (tentu
saja). Tere-liye bisa dihubungi di darwisdarwis@yahoo.com (cara terbaik menghubungi saya dengan
e.mail). Profil lengkap tere-liye ada di www.facebook.com dengan username: Darwis Tere-liye.
Ketika Anda membaca novel tere-liye ini, terasa sekali
betapa tidak dapatnya kita berandai-andai dengan isi novel yang kita baca
“Rembulan Tenggelam Di Wajahmu”. Siapakah tokohnya? Seperti apakah kisahnya?
Dan bagaimanakah alur dari isi novel ini? Penasaran dengan novel karya
tere-liye yang akhir-akhir ini selalu menjadi perbincangan para penikmat buku.
Saya kira benyak terjadi adegan yang romantis dan banyak kata-kata puitis
menggambarkan tentang sang pujangga merayu tambatan hatinya.
Ternyata tidak, kita harus menutup mata dan pikiran dari
carut marutnya kehidupan ini. Mari kita berfikir takjim sejenak. Bayangkan saat
ini ada satu malaikat bersayap indah datang kapada kita dan kemudian berkata
lembut: “Aku memberikan kau kesempatan hebat. Lima kesempatan untuk bertanya tentang
rahasia kehidupan, dan aku akan menjawabnya sekarang. Lima pertanyaan. Lima
jawaban. Apakah pertanyaan pertamamu?”.
Maka apakah kita akan bertanya: Apakah cinta itu? Apakah
hidup ini adil? Apakah kaya adalah segalanya? Apakah kita memiliki pilihan
dalam hidup? Apakah makna kehilangan?. Ray atau Rehan adalah tokoh utama dalam
novel kisah ini, Rey ternyata memiliki kecamuk pertanyaan sendiri. Lima
pertanyaan sebelum akhirnya dia mengerti makna hidup dan kehidupan.
Awal membaca novel “Rembulan Tenggelam Di Wajahmu” memang
sangat membingungkan saya, apa lagi ditambah adegan-adegan yang selalu dipotong
tiap sub babnya. Saya sempat bertanya, “Lantas bagaimanakah nasib atau cerita
tokoh yang lain setelah ditinggalkan oleh Rey dengan cerita menggunakan alur
maju?”. Saat mencoba menikmati bagian demi bagian akhirnya saya menikmati alur
cerita dari kehidupan yang dialami oleh Rey.
Kisah dari korban kebakaran rumah yang disengaja oleh
kontraktor bangunan, diselamatkan oleh salah satu petugas yang akhirnya petugas
itu sendiri tidak bisa selamat akibat tangganya sudah dilahap oleh si jago
merah. Rey pada akhirnya di kirim ke panti yang tidak pernah ia harapkan
keberadaannya dengan kondisi selalu di cambuk dengan bilah rotan oleh sang
penjaga panti. Usia 16 tahun ia kabur dengan merasa kehidupan bebas saat berada
di terminal kota tanpa adanya hukuman dari penjaga panti sok suci (katanya). Ia
dapat memaksa pamilik warung ketika lapar. Mengambil uang dari kotak kamar
mandi yang dijaga oleh Diar salah satu teman pantinya. Mengambil celana milik
sopir bus yang banyak uang setoran kemudian dibawa lari olehnya, Diar mencoba
mengejar dan membujuk untuk jangan lakukan hal itu naman nasib naas menimpa
mereka berdua. Keduanya luka memar dan terkena tusukan belati. Mereka dilarikan
di rumah sakit. Diar meninggal karena tubuhnya ringkih dan tidak kuat menahan
sakit, maninggal saat usai bercerita menyatakan kesalahan yang pernah
dilakukannya kemudia hukuman ditanggung oleh Rey. Luka Rey tidak bisa ditangani
oleh pihak rumah sakit akibat keterbatasan peralatan, kemudian dirujuk ke salah
satu rumah sakit di ibu kota.
Rey di rumah sakit sendirian dengan ditemani oleh seorang
perawat. Ketika sembuh, Rey diantar ke rumah singgah. Rey disambut dengan
gembira oleh para penghuni rumah singgah dan mengadakan pesta kecil. Bang Ape
adalah pemilik rumah singgah tersebut. Di rumah singgah Rey merasa senang dan diajari
untuk menyiapkan masa depannya bersama Bang Ape dan teman-temannya yang lain.
Ilham yang memiliki bakat melukis dan Natan yang memiliki suara emas. Ada Ouda
dan Oude si kembar yang larinya secepat kilat. Suatu hari Ilham dihadang oleh
preman yang menginginkan lukisannya yang akan dibawanya ke tempat pameran untuk
dinilai oleh seorang seniman yang mampu mewujudkan cita-citanya. Rey tidak
terima jika temannya disakiti karena prinsipnya “Luka di balas dengan luka”.
Rey geram dengan sikap preman tersebut dan akhirnya dibalaslah semua kejahatan
yang dirasa oleh Ilham. Tak hayal, mereka (para preman) tidak terima, dan
akhirnya jika melihat siapa saja yang merupakan penghuni rumah singgah akan
mereka hajar.
Rey merasa bersalah dan ia pergi lagi ke daerah pinggiran
kali. Tiap pagi kerjaannya memanjat tower air setinggi 10m jika tidak mengamen.
Ada tetangga baru yang menawarinya kerjasama karena malihat kelihayan Rey dalam
memanjat. Melalui pendekatan, Ray diajak kerjasama oleh Plee yang usianya 40
tahun. “Saya tidak pernah membeli namun saya selalu menjual, dan tempat yang
rawan sangatlah berharga” kata Plee. Rey dengan semua latihan yang diajari oleh
Plee, akhirnya Rey diajak untuk mencuri berlian yang ada di sebuah bangunan
tertinggi lantai 40. Berlian jika dijual akan laku dengan harga milyaran
rupiah.
Saat insiden luka tembak karena katahuan oleh para
penjaga bangunan, Rey dan Plee segera meluncur ke rumah kontrakannya. Rey
dioperasi oleh Plee dengan ala kadarnya dan disembunyikan di sebuah kamar
rahasia untuk Rey istirahat. Suara polisi datang mendekat dan Plee menyerahkan
diri karena dalam perjanjian tidak ada yang saling menghianati. Jika
tertangkap, maka cukup satu saja yang menyatakan pelakunya, dan jika terluka
maka keduanya tidak boleh ada yang saling meninggalkan. Selama 6 tahun Plee
baru dijatuhi hukuman mati.
Rey tidak mau terbayang terus dengan kejadian yang
menimpa rekan kerjanya maka Rey pun memutuskan untuk pergi ke suatu kota. Pergi
dengan menaiki sebuah kereta api yang biasanya Rey naiki ketika mengamen. Hampa
dan kosong itulah suasana hatinya. Sepanjang perjalanan Rey hanya duduk
memandang hamparan sawah yang menguning. Menuju kantin kereta karena lapar dan
di sana Rey bertemu wanita dengan tatapan kosong. Mengenakan baju warna serba
hitam menandakan sedang berduka cita. Keduanya memilih duduk di pojok untuk
menikmati kesendirian mereka sambil memandang di luar jendela.
Sampai pada tujuan. Rey menjadi kuli kerja di bangunan,
karena ia tak memiliki bekal pendidikan yang layak untuk pekerjaan lain.
Belajar dari otodidak dan karena Rey merupakan orang yang cekatan dan trampil
sehingga Rey mendapatkan kepercayaan untuk menjadi mandor. Banyak yang suka
terhadap kerjanya dan akhirnya Rey naik jabatan. Tiap malam selalu naik ke atas
bangunan tertinggi untuk memandang rembulan dengan teropong dan selalu tahu
kapan waktu rembulan itu purnama. Disaat memandang rembulan, Ray menengok ke
bawah dan menemukan seorang gadis dengan rambut yang terurai panjang nan indah,
memiliki mata hitam serta hidung mungil mancung.
Pagi hari Rey mendatanginya dan tidak banyak yang
diucapkan karena sejatinya wanita itu menjaga jarak. Wanita yang bernama Fitri.
Rey selalu berkunjung ke rumahnya di waktu jadwal yang telah ditentukan. Waktu
kunjungan tiba, dalam ketukan ke 3x pintu baru di buka dan itu merupakan suatu
kebiasaan. Selain itu dalam kunjungannya, Fitri selalu memasakan puding pisang
untuk dimakan bersama. Suatu malam bertepatan dengan rembulan yang bersinar
sempurna Rey mengajak Fitri untuk manikmati pemandangan itu di atas gedung
bangunan tertinggi yang dibangun oleh Rey. Waktu kunjungan telah usai, ternyata
slendang yang dikenakan oleh Fitri tertinggal bersama Rey. Pagi hari Rey
bermaksud untuk mengembalikan ke rumahnya. Tiba di rumahnya, Fitri membuka
pintu dengan pakaian terusan yang tipis dan rambut acak-acakan, Fitri kaget
karena ini bukan waktu berkunjung untuk dirinya. Dari dalam rumah ada suara
yang memanggil, “siapa yang datang sayang?”, kemudian pria itu keluar
mengenakan celana pendek dan telanjang dada. Ray langsung pulang sambil
mengembalikan selendang Fitri.
Seusai kejadian itu Fitri mendatangi Rey dan menjelaskan
semuanya mengenai tekanan batin yang dialaminy. Fitri bercerita bahwa ia
menjadi wanita simpanan pria tersebut. Sejak kecil hidupnya sudak hancur karena
perlakuan laki-laki terhadapnya. Ia anak yatim yang diasuh di panti dan pada
usia 10 tahun akhirnya Fitri diadopsi. Mendapat perlakuan baik dengan cara
disayang dan semua kebutuhannya dipenuhi. Siapa yang tidak senang jika anak
perempuan diberikan boneka? Suatu kesempatan, ayah angkat yang menyayanginya
memaksa untuk memenuhi nafsu syahwatnya, Fitri mendapat ancaman tusukan pisau
jika ia mengadu kepada orang lain. Hal tersebut akhirnya diketahui oleh ibu
angkatnya dan ia menceritakan/ mengadu dengan wanita lain yang juga keibuan.
Alhasil Fitri mendapat janji manis akan ditolongnya, namun kenyataannya ia
malah dijerumuskan menjadi pekerja pemenuh syahwat para lelaki hidung belang.
Tiap kali bertemu pejabat pastilah menjadi istri simpanan, bagaimana mungkin
jika para lelaki yang melihatnya tidak tertarik dengan molek tubuhnya Fitri.
Fitri selalu berusaha untuk meninggalkan dunia itu namun pada akhirnya selalu
gagal dan tidak pernah terlepas dari hal itu. Diakhir cerita, Rey memaafkan
Fitri dan mengajaknya menikah untuk membahagiakan Fitri tanpa adanya suatu yang
diinginkan seperti lelaki lain.
Seusai menikan, keduanya mendiami rumah yang ada di
pinggiran pantai. Fitri membuka usaha puding pisang dengan bantuan tenaga
tetangganya. Pasangan itu hidup bahagia dan akan dikaruniani seorang anak.
Fitrilah yang menyiapkan nama untuk anaknya. Usia kandungan menginjak 7 bulan
dan Rey selalu pulang malam karena pekerjaannya membangun gedung menjalin
kerjasama dengan orang luar negeri. Katika Rey sampai rumah, ia tidak mendapati
istrinya berada di ruang tamu yang biasanya selalu menunggunya pulang kerja,
tidak jua ada di kamar, namun malahan mendapatinya berada di dalam kamar mandi
dengan kondisi pendarahan. Rey cekatan untuk membawa istrinya ke rumah sakit.
Naas bayi yang dikandungnya tidak selamat, kata dokter karena kondisi rahim
lemah dan terlalu kecapekan. Pasca dari kejadian tersebut, pasangan itu pindah
rumah untuk meninggalkan luka agar tidak berlarut dalam kesedihan.
Tiga tahun kemudian hamil lagi. Rey tidak mau kehilangan
untuk yang kedua kalinya maka ia selalu siap siaga menjaga istrinya dengan
tidak pulang terlalu malan dan memberikan perhatian yang lebih. Nama sudah
disiapkan oleh istrinya. Kajadian itu terulang kembali, Rey segera membawa ke
rumah sakit. Kali ini sang bayi dan istrinya tidak bisa ditolong.
Menjelang usia Rey yang sudah tua. Ia sakit-sakitan
seperti perhitungan matematika selalu bertambah. Rey melewati masa kritis di
usia 64 tahun. Kelima pertanyaan Rey telah mendapatkan jawaban dari perjalanan
hidupnya. Rey mendapatkan kesempatan kembali di saat mengalami masa kritisnya
yaitu kesempatan selama 5 hari.
Di tengah-tengah adegan saat Rey selalu termenung
sendiri, selalu datang seorang pasien dengan membawa piama rumah sakit dan
seorang yang memiliki wajah menyenangkan. Sampai akhir cerika saya membaca
tidak tahu siapakah mereka berdua itu. Tiba-tiba datang dan tiba-tiba pergi di
adegan cerita. Fungsinya apa adanya mereka dalam cerita yang selalu memberi
nasehat serta menberikan jawaban atas pertanyaannya Rey? Lantas katika Rey
dalam masa kritis yang mendapat kesempatan selama 5 hari, apa yang
dilakukannya?
Kita harus memandang bahwa tidak semua anak jalanan masa
depannya selalu buruk. Ambil pelajaran dari novel ini segi positifnya. Tirulah
kegigihan tokoh utama novel ini. Ia suksek memimpin kerjanya berkat keuletan
walaupun ia tidak pernah merasakan sekolah formal. Satu hal yang paling
penting, jangan pernah mengutut langit atas ciptaan Tuhan dan jangan pernah
berkata bahwa hidup ini tidak adil. Penasaran dengan cerita yang lebih
jelasnya? Baca bukunya sendiri untuk menjawab semua rasa penasaran yang melanda
Anda.