Selasa, 04 Maret 2014

batasan dan sejarah pragmatik



Tugas Pragmatik.
1.      Jelaskan kemukakan hakikat pragmatik minimal tiga tokoh pragmatik!
2.      Bagaimana hakikat pragmatik menurut pendapat saudara?
3.      Telusuri dan kemukakan sejarah pragmatik sebagai sebuah disiplin ilmu di bidang kajian linguistik!
Jawab.
1.      Hakikat pragmatik menurut para tokoh.
a.       Menurut Wijana dan Rohmadi (2011: 4) pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan  di dalam komunikasi.
b.      Menurut Leech (dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 5) pragmatik sebagai cabang ilmu bahasa yang mengkaji penggunaan bahasa berintegrasi dengan tatabahasa yang terdiri atas fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik melalui semantik.
c.       Menurut Cruse (dalam Cummings, 2007: 2) pragmatik dapat dianggap berurusan dengan aspek-aspek informasi (dalam pengertian yang paling luas) yang disampaikan melalui bahasa yang (a) tidak dikodekan oleh konvensi yang diterima secara umum dalam bentuk-bentuk linguistik yang digunakan, namun yang (b) juga muncul secara alamiah dari dan tergantung pada makna-makna yang dikodekan secara konvensional dengan konteks tempat penggunaan bentuk-bentuk tersebut (penekanan ditambahkan).
2.      Hakikat pragmatik menurut  pendapat saya.
Dari ketiga teori yang dikemukakan oleh tokoh di atas, maka saya dapat menarik kesimpulan bahwa; pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari tentang bagaimana penggunaan tata bahasa secara baik dan benar kepada penutur bahasa.
3.      Sejarah pragmatik sebagai sebuah disiplin ilmu di bidang linguistik.
Menurut Leech dan Wijana (dalam Wijana dan Rohmadi, 2011:6) pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang semakin dikenal pada masa sekarang ini walaupun kira-kira dua dasa warsa silamilmu ini jarang atau hampir tidak pernah disebut oleh para ahli bahasa. Hal ini dilandasi oleh semakin sadarnya para linguis bahwa upaya menguak hakikat bahasa tidak akan membawa hasil yang diharapkan tanpa didasari pemahaman terhadap pragmatic, yakni bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi.
Pada awal tahun 1960-an Katz bersama kawan-kawannya mulai menemukan cara mengintegrasikan makna dalam teori linguistik. Mulai tahun-tahun ini keberadaan semantik diperhitungkan oleh para ahli bahasa. Lakoff dan Ross pada tahun 1971 menandaskan bahwa sintaksis tidak dapat dipisahkan dari kajian pemakaian bahasa (Leech dan Purwo dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 6). Kehadiran pragmatik hanyalah sebagai tahap terakhir dari perkembangan linguistik yang sangat luas bersangkutan dengan bentuk, makna, dan konteks.
Menurut Firth (dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 7) mengemukakan bahwa kajian bahasa tidak dapat dilakukan tanpa mempertimbangkan konteks situasi yang meliputi partisipasi, tindakan partisipasi (baik tindak verbal maupun non verbal). Sementara menurut Halliday (dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 7-8) memandang studi bahasa sebagai kajian sistem tanda. Sebagai salah satu sistem tanda, menurutnya bahasa adalah  sistem makna yang membentuk budaya manusia. Sistem makna berkaitan dengan struktur sosial masyarakat. Kata-kata atau lebih luas bahasa yang digunakan oleh manusia memperoleh maknanya dari aktivitas-aktivitas yang merupakan kegiatan sosial dengan perantara-perantara dan tujuan-tujuan yang bersifat sosial juga.
Menurut Morris (dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 8) semiotika dan semiotik memiliki tiga cabang, yakni sintaktika “studi relasi formal tAnda-tAnda”, semantika “studi relasi tAnda dengan penafsirannya’’. Akan tetapi, pragmatik yang berkembang saat ini mengubah orientasi linguistik di Amerika pada tahun 1970-an sebenarnya dilihami oleh karya-karya filsuf, seperti Austin (1962) dan Searle (1969) yang termashur dengan teori tindak tuturnya (Purwo dan Leech dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 8).

Sumber.
Cummings, Louise. 2007. Pragmatik Sebuah Perspektif Multidispliner (Terj. Adolina Lefaan). Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2011. Analisis Wacana Pragmatik Kajian Teori dan Analisis.Surakarta: Yuma Pustaka.
Budi, Jatmiko. 2012. ”Konsep Pragmatik dan Ruang Lingkupnya”, (http://jatmikobudi.blogspot.com/2012/04/konsep-pragmatik-dan-ruang-lingkupnya.html, diakses tanggal 10-3-2013).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar