Tugas
Pragmatik.
1.
Jelaskan
kemukakan hakikat pragmatik minimal tiga tokoh pragmatik!
2.
Bagaimana
hakikat pragmatik menurut pendapat saudara?
3.
Telusuri
dan kemukakan sejarah pragmatik sebagai sebuah disiplin ilmu di bidang kajian
linguistik!
Jawab.
1.
Hakikat
pragmatik menurut para tokoh.
a.
Menurut Wijana
dan Rohmadi (2011: 4) pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari
struktur bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana satuan kebahasaan itu
digunakan di dalam komunikasi.
b. Menurut
Leech (dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 5) pragmatik sebagai cabang ilmu bahasa
yang mengkaji penggunaan bahasa berintegrasi dengan tatabahasa yang terdiri
atas fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik melalui semantik.
c. Menurut
Cruse (dalam Cummings, 2007: 2) pragmatik dapat dianggap berurusan dengan
aspek-aspek informasi (dalam
pengertian yang paling luas) yang disampaikan melalui bahasa yang (a) tidak dikodekan oleh konvensi yang diterima secara umum dalam bentuk-bentuk linguistik
yang digunakan, namun yang (b) juga muncul secara alamiah dari dan tergantung
pada makna-makna yang dikodekan secara konvensional dengan konteks tempat penggunaan bentuk-bentuk tersebut (penekanan
ditambahkan).
2. Hakikat
pragmatik menurut pendapat saya.
Dari
ketiga teori yang dikemukakan oleh tokoh di atas, maka saya dapat menarik
kesimpulan bahwa; pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari
tentang bagaimana penggunaan tata bahasa secara baik dan benar kepada penutur
bahasa.
3. Sejarah
pragmatik sebagai sebuah disiplin ilmu di bidang linguistik.
Menurut Leech dan Wijana (dalam Wijana dan Rohmadi,
2011:6) pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa yang semakin dikenal pada masa
sekarang ini walaupun kira-kira dua dasa warsa silamilmu ini jarang atau hampir
tidak pernah disebut oleh para ahli bahasa. Hal ini dilandasi oleh semakin
sadarnya para linguis bahwa upaya menguak hakikat bahasa tidak akan membawa
hasil yang diharapkan tanpa didasari pemahaman terhadap pragmatic, yakni
bagaimana bahasa itu digunakan dalam komunikasi.
Pada awal tahun 1960-an Katz bersama kawan-kawannya
mulai menemukan cara mengintegrasikan makna dalam teori linguistik. Mulai
tahun-tahun ini keberadaan semantik diperhitungkan oleh para ahli bahasa.
Lakoff dan Ross pada tahun 1971 menandaskan bahwa sintaksis tidak dapat dipisahkan
dari kajian pemakaian bahasa (Leech dan Purwo dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 6).
Kehadiran pragmatik hanyalah sebagai tahap terakhir dari perkembangan
linguistik yang sangat luas bersangkutan dengan bentuk, makna, dan konteks.
Menurut Firth (dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 7)
mengemukakan bahwa kajian bahasa tidak dapat dilakukan tanpa mempertimbangkan
konteks situasi yang meliputi partisipasi, tindakan partisipasi (baik tindak
verbal maupun non verbal). Sementara menurut Halliday (dalam Wijana dan Rohmadi,
2011: 7-8) memandang studi bahasa sebagai kajian sistem tanda. Sebagai salah
satu sistem tanda, menurutnya bahasa adalah
sistem makna yang membentuk budaya manusia. Sistem makna berkaitan
dengan struktur sosial masyarakat. Kata-kata atau lebih luas bahasa yang
digunakan oleh manusia memperoleh maknanya dari aktivitas-aktivitas yang
merupakan kegiatan sosial dengan perantara-perantara dan tujuan-tujuan yang
bersifat sosial juga.
Menurut Morris (dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 8)
semiotika dan semiotik memiliki tiga cabang, yakni sintaktika “studi relasi
formal tAnda-tAnda”, semantika “studi relasi tAnda dengan penafsirannya’’. Akan
tetapi, pragmatik yang berkembang saat ini mengubah orientasi linguistik di
Amerika pada tahun 1970-an sebenarnya dilihami oleh karya-karya filsuf, seperti
Austin (1962) dan Searle (1969) yang termashur dengan teori tindak tuturnya
(Purwo dan Leech dalam Wijana dan Rohmadi, 2011: 8).
Sumber.
Cummings, Louise. 2007. Pragmatik
Sebuah Perspektif Multidispliner (Terj. Adolina Lefaan). Yogjakarta:
Pustaka Pelajar.
Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2011. Analisis Wacana Pragmatik Kajian Teori dan Analisis.Surakarta: Yuma
Pustaka.
Budi, Jatmiko. 2012. ”Konsep Pragmatik dan Ruang Lingkupnya”, (http://jatmikobudi.blogspot.com/2012/04/konsep-pragmatik-dan-ruang-lingkupnya.html, diakses tanggal 10-3-2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar