Nama : Mei Andiani
NIM : A310120032
Puji syukur
observer panjatkan kehadirat Allah Swt yang masih memberikan kesempatan untuk
beraktivitas berupa nikmat kesehatan, nikmat iman, nikmat islam, serta nikmat
ikhsan. Sesungguhnya yang menggenggam dan membolak-balikkan hati ini adalah
semata Engkau ya Robb. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada
junjungan besar kita Nabi Muhammad Saw, para keluarga, sahabat, dan umatnya
hingga akhir zaman nanti semoga mendapat syafaat-Nya. Amiin.
Pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan atau latihan demi mewujudkan tujuannya. Menurut KBBI OFF LINE
Pendidikan adalah ditetapkan berdasarkan perkembangan para peserta didik,
keluasan bahan pengajaran, dan tujuan pendidikan yang dicantumkan dalam
kurikulum. Kerikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada
lembaga pendidikan tertentu.
Observer melakukan
observasi di dua sekolah yang masih manggunakan KTSP dan sudah menerapkan
Kurikulum 2013. Demi mengetahui dari masing-masing penerapan kurikulum, metode
pengajaran, sistem penilaian, serta keunggulan dan kelemahannya. Diharapkan
saya sebagai calon pendidik mampu mengapresiasi dari masing-masing kurikulum
tersebut.
Observasi pertama
hari kamis tanggal 26 September 2013 di SD N 1 Brojol, Kec. Miri, Kab. Sragen.
yang sudah menerapkan kurikulum 2013 semenjak tahun ajaran baru. Kami datang di
sana alhamdulillah disambut baik oleh pihak sekolah (guru, karyawan, dan
siswanya). Maksud kedatangan kamipun saya sampaikan bahwasannya kami ingin
silaturahim dan melakukan observasi terkait kurikulum 2013 yang telah
diterapkan. Kemudian kamipun dilayani sesuai apa yang dibutuhkan terkait
kelancaran observasi. Waktu itu kebetulan Bapak Kepala sekolahnya sedang rapat
sehingga kami dilayani langsung dengan ibu guru yang mengampu kelas 1 SD.
Interviuw berjalan
dengan lancar karena sangat dibantu oleh guru studinya sendiri. Bahwasannya
metode mengajar dengan kurikulum 2013 sangatlah memudahkan guru dalam mengajar.
Guru telah diberi buku pegangan dan tinggal mengimplementasikannya di dalam
kelas. Siswa sangat antusias dengah hal-hal yang baru sehingga membantu guru
dalam menyampaikan materi karena metode mengajarnya sangatlah menarik dan
sambil bermain peram sesuai temanya (tematik) dan terpadu. Jadi siswa tidak
bosan dalam menangkap pelajaran yang disampaikan guru karena metodenya sangat
inovatif walaupun jam mata pelajaranya bertambah di kelas. Pendekatan kurikulum
2013 menggunakan holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya). Bagaimana
cara menangani siswa yang tidak aktif dan terkesan pendiam di dalam kelas? Kata
guru kelasnya, “saya dekatin secara personal dan ditanya maunya anak itu apa?
Apa yang menyebabkan dia tidak mau bergabung dengan teman-temannya?” setelah
ditanya maka guru kelas baru bisa memberika solusinya. Belajar tidak haya di
dalam kelas saja tapi juga di lingkungan sekolah atau masyarakat, guru bukan
satu-satunya sumber belajar.
Pengambilan nilai
atau sistem evaluasi belajar dilakukan dengan berbasis kompetensi, pergeseran
dari penilaian melalui test menuju penilaian otentik, memperkuat PAP (Penilaian
Acuan Patokan), penilaian tidak hanya pada level KD tetapi juga kompetensi inti
dan SKL, dan mendorong pemanfaatan fortofolio yang dibuat siswa sebagai
instrumen utama penilaian.
Selain interviuw
dengan gurunya, kamipun juga melakukan interaksi dengan siswanya langsung.
Berhubung siswa kelas 1 sudah pulang maka digantikan dengan siswa kelas 4 yang
sama-sama sudah menggunakan kurikulum 2013. Siswa yang bernama Pandu mengaku
senang dengan pembelajaran di kelas karena selain materi yang diajarkan juga
diajak bermain serta berimajinasi. Waktu istirahat 30 menit kami manfaatkan
untuk memberikan permainan dan bernyanyi di dalam kelas, siswa terlihat antusias
sekali dengan kami. Ini hasil gambar yang sempat kami abadikan ketika bersama
siswa di dalam kelas.
Usai berinteraksi
dengan siswa kami kembali ke kantor dan tidak lama kemudian kamipun berpamitan
dengan semua guru karena dirasa sudah cukup dalam mendapatkan informasi di SD N
Brojol, Kec. Miri, Kab. Sragen.
Observasi
berikutnya kami lakukan pada hari selasa tanggal 8 Oktober 2013 di MI
Muhammadiyah Slogo, Kec. Tanon, Kab. Sragen yang masih menggunakan KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Berhubung sedang berlangsungnya ujian
mid semester ganjil maka kami hanya silaturahim dengan pendidik di kantor,
alhamdulillah bisa berhadapan langsung dengan Ibu Kepala Sekolah yang bernama
“ST. Munawaroh”.
Awal mula
didirikan sekolah MI Muhammadiyah Slogo karena berkembangnya TPA di lokasi yang
semakin banyak muridnya. Guru ngaji atau pembimbing TPA merupakan pengurus
Cabang Muhammadiyah Kota Sragen dan akhirnya berdirilah nama sekolah MI
Muhammadiyah Slogo tersebut. Sekolah ini berdiri semenjak tahun 1967 dan
siswanya dari daerah sekitar. MI Muhammadiyah memiliki harapan kelak siswanya
lulus sudah mampu menghafal surat-surat pendek yag ada di dalam Al-Qur’an.
Alasan mengapa
lembaga pendidikan ini belum menggunakan kurikulum 2013, karena belum mendapat
sosialisasi dari pemerintah atau lembaga terkait. Rencananya kurikulum 2013
akan dijalankan pada tahun ajaran baru 2014. Saat ini sekolah masih menggunakan
KTSP. Metode pengajarannya yaitu guru bagaikan fasilitator di dalam kelas,
siswa diibaratkan bagai gelas setengah isi yang akan dipenuhi oleh pendidik.
Guru menyampaikan model pengajaran dengan ceramah di dalam kelas, ada kalanya
jika diperluka menggunakan diskusi atau tanya jawab. Sistem evaluasi atau
pengambilan nilai dilakukan dengan cara ulangan harian, lembar fortofolio,
ujian mid semester, dan ujian semester. Jika belum memenuhi syarat maka diadaka
remidi, namun untuk siswa yang cepat memahami materi pengajaran ia akan
diberikan pengayaan untuk penambahan materi pelajaran.
Kesimpulannya.
Kurikulum 2013 lebih memudahkan guru dalam penerapan materi di kelas. Guru
sudah dibekali buku pengangan untuk mengajar dari pemerintah pusat. Metode
pengajarannya menggunakan model tematik dan terpadu sesuai kondisi sekitar.
Pembelajarannya tidak hanya di dalam kelas saja, namun memanfaatkan lingkungan
sekitar sekolahan dan masyarakat. Siswa tidak dibatasi mengenai kemampuannya
berkreativitas dalam KBM. Pengakuan dari siswa kelas IV bahwa pelajarannya
sekarang lebih menyenangkan jika dibandingkan dengan tahun lalu, karena
menggabungkan pengetahuan alam, sosial, dan budaya. Kurikulum 2013 selain
menitikberatkan kepada pendidikan karakter, ia juga menitikberatkan untuk
penanaman budi pekerti atau akhlak mulia dan keterampilan peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar