Senin, 27 Januari 2014

observasi kurikulum 2013



Nama   : Mei Andiani
NIM    : A310120032
            Puji syukur observer panjatkan kehadirat Allah Swt yang masih memberikan kesempatan untuk beraktivitas berupa nikmat kesehatan, nikmat iman, nikmat islam, serta nikmat ikhsan. Sesungguhnya yang menggenggam dan membolak-balikkan hati ini adalah semata Engkau ya Robb. Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad Saw, para keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman nanti semoga mendapat syafaat-Nya. Amiin.
            Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan atau latihan demi mewujudkan tujuannya. Menurut KBBI OFF LINE Pendidikan adalah ditetapkan berdasarkan perkembangan para peserta didik, keluasan bahan pengajaran, dan tujuan pendidikan yang dicantumkan dalam kurikulum. Kerikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan tertentu.
            Observer melakukan observasi di dua sekolah yang masih manggunakan KTSP dan sudah menerapkan Kurikulum 2013. Demi mengetahui dari masing-masing penerapan kurikulum, metode pengajaran, sistem penilaian, serta keunggulan dan kelemahannya. Diharapkan saya sebagai calon pendidik mampu mengapresiasi dari masing-masing kurikulum tersebut.
            Observasi pertama hari kamis tanggal 26 September 2013 di SD N 1 Brojol, Kec. Miri, Kab. Sragen. yang sudah menerapkan kurikulum 2013 semenjak tahun ajaran baru. Kami datang di sana alhamdulillah disambut baik oleh pihak sekolah (guru, karyawan, dan siswanya). Maksud kedatangan kamipun saya sampaikan bahwasannya kami ingin silaturahim dan melakukan observasi terkait kurikulum 2013 yang telah diterapkan. Kemudian kamipun dilayani sesuai apa yang dibutuhkan terkait kelancaran observasi. Waktu itu kebetulan Bapak Kepala sekolahnya sedang rapat sehingga kami dilayani langsung dengan ibu guru yang mengampu kelas 1 SD.
            Interviuw berjalan dengan lancar karena sangat dibantu oleh guru studinya sendiri. Bahwasannya metode mengajar dengan kurikulum 2013 sangatlah memudahkan guru dalam mengajar. Guru telah diberi buku pegangan dan tinggal mengimplementasikannya di dalam kelas. Siswa sangat antusias dengah hal-hal yang baru sehingga membantu guru dalam menyampaikan materi karena metode mengajarnya sangatlah menarik dan sambil bermain peram sesuai temanya (tematik) dan terpadu. Jadi siswa tidak bosan dalam menangkap pelajaran yang disampaikan guru karena metodenya sangat inovatif walaupun jam mata pelajaranya bertambah di kelas. Pendekatan kurikulum 2013 menggunakan holistik berbasis sains (alam, sosial, dan budaya). Bagaimana cara menangani siswa yang tidak aktif dan terkesan pendiam di dalam kelas? Kata guru kelasnya, “saya dekatin secara personal dan ditanya maunya anak itu apa? Apa yang menyebabkan dia tidak mau bergabung dengan teman-temannya?” setelah ditanya maka guru kelas baru bisa memberika solusinya. Belajar tidak haya di dalam kelas saja tapi juga di lingkungan sekolah atau masyarakat, guru bukan satu-satunya sumber belajar.
            Pengambilan nilai atau sistem evaluasi belajar dilakukan dengan berbasis kompetensi, pergeseran dari penilaian melalui test menuju penilaian otentik, memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan), penilaian tidak hanya pada level KD tetapi juga kompetensi inti dan SKL, dan mendorong pemanfaatan fortofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian.
            Selain interviuw dengan gurunya, kamipun juga melakukan interaksi dengan siswanya langsung. Berhubung siswa kelas 1 sudah pulang maka digantikan dengan siswa kelas 4 yang sama-sama sudah menggunakan kurikulum 2013. Siswa yang bernama Pandu mengaku senang dengan pembelajaran di kelas karena selain materi yang diajarkan juga diajak bermain serta berimajinasi. Waktu istirahat 30 menit kami manfaatkan untuk memberikan permainan dan bernyanyi di dalam kelas, siswa terlihat antusias sekali dengan kami. Ini hasil gambar yang sempat kami abadikan ketika bersama siswa di dalam kelas.
            Usai berinteraksi dengan siswa kami kembali ke kantor dan tidak lama kemudian kamipun berpamitan dengan semua guru karena dirasa sudah cukup dalam mendapatkan informasi di SD N Brojol, Kec. Miri, Kab. Sragen.
            Observasi berikutnya kami lakukan pada hari selasa tanggal 8 Oktober 2013 di MI Muhammadiyah Slogo, Kec. Tanon, Kab. Sragen yang masih menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Berhubung sedang berlangsungnya ujian mid semester ganjil maka kami hanya silaturahim dengan pendidik di kantor, alhamdulillah bisa berhadapan langsung dengan Ibu Kepala Sekolah yang bernama “ST. Munawaroh”.
            Awal mula didirikan sekolah MI Muhammadiyah Slogo karena berkembangnya TPA di lokasi yang semakin banyak muridnya. Guru ngaji atau pembimbing TPA merupakan pengurus Cabang Muhammadiyah Kota Sragen dan akhirnya berdirilah nama sekolah MI Muhammadiyah Slogo tersebut. Sekolah ini berdiri semenjak tahun 1967 dan siswanya dari daerah sekitar. MI Muhammadiyah memiliki harapan kelak siswanya lulus sudah mampu menghafal surat-surat pendek yag ada di dalam Al-Qur’an.
            Alasan mengapa lembaga pendidikan ini belum menggunakan kurikulum 2013, karena belum mendapat sosialisasi dari pemerintah atau lembaga terkait. Rencananya kurikulum 2013 akan dijalankan pada tahun ajaran baru 2014. Saat ini sekolah masih menggunakan KTSP. Metode pengajarannya yaitu guru bagaikan fasilitator di dalam kelas, siswa diibaratkan bagai gelas setengah isi yang akan dipenuhi oleh pendidik. Guru menyampaikan model pengajaran dengan ceramah di dalam kelas, ada kalanya jika diperluka menggunakan diskusi atau tanya jawab. Sistem evaluasi atau pengambilan nilai dilakukan dengan cara ulangan harian, lembar fortofolio, ujian mid semester, dan ujian semester. Jika belum memenuhi syarat maka diadaka remidi, namun untuk siswa yang cepat memahami materi pengajaran ia akan diberikan pengayaan untuk penambahan materi pelajaran.
            Kesimpulannya. Kurikulum 2013 lebih memudahkan guru dalam penerapan materi di kelas. Guru sudah dibekali buku pengangan untuk mengajar dari pemerintah pusat. Metode pengajarannya menggunakan model tematik dan terpadu sesuai kondisi sekitar. Pembelajarannya tidak hanya di dalam kelas saja, namun memanfaatkan lingkungan sekitar sekolahan dan masyarakat. Siswa tidak dibatasi mengenai kemampuannya berkreativitas dalam KBM. Pengakuan dari siswa kelas IV bahwa pelajarannya sekarang lebih menyenangkan jika dibandingkan dengan tahun lalu, karena menggabungkan pengetahuan alam, sosial, dan budaya. Kurikulum 2013 selain menitikberatkan kepada pendidikan karakter, ia juga menitikberatkan untuk penanaman budi pekerti atau akhlak mulia dan keterampilan peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar