HIZBUL
WATHAN PANDUKU
Strategi K.H. Ahmad Dahlan menggunakan metode “NTNT” yaitu “niat
tandang, niat tandang”, maksudnya jika ada keinginan maka segera dilaksanakan.
Keadaan itu berbeda dengan jaman sekarang, jaman dahulu belum menggunakan
managemen jangka panjang. Maka tidak perlu adanya rapat mengumpulkan anggota,
kemudian pembentukan panitia, setelah itu menyusun strategi/konsep, baru aksi.
Ketika K.H. Ahmad Dahlan memiliki kehendak maka dikumpulkan warga sekitar dan
langsung dijalankan apa yang dititahkan oleh Kyai.
“Mindah apike yen nom-noman Muhammadiyah digawe sing apik koyok
ngonokui” kata K.H. Ahmad Dahlan sepulang pengajian SATF (Sidik, Amanat,
Tabligh, Fathonah) yang didampingi oleh Bapak Mulyadi Djojomartono di Solo
ketika melihat NIPV, JPO dan Taruna Kembang sedang latihan baris-berbaris di
Alun-alun Mangkunegara Surakarta. Beliau memiliki tujuan mendidik putera
Muhammadiyah untuk mengabdi/menghamba kepada Allah. Dengan resmi lahirlah
PADVINDERS MUHAMMADIYAH baik yang di Solo maupun di Jogja. Latihan pertama kali
di halaman Masjid Agung Solo mengenakan seragam kemeja drile khekhi, celana
biru tua, kacu merah tua berbintik hitam (dele kecer) atas usaha Bapak H.
Nawawi. Tepatnya pada tahun 1918.
Pertemuan di rumah Bapak H. Hilal tepatnya di Kauman Yogyakarta,
atas prakarsa Bapak H. Hadjid diusulkan mengganti nama menjadi HIZBUL WATHAN
yang artinya “Cinta Tanah Air” atau “Pembela Tanah Air” sesuai jiwa penjajah
Belanda pada tahun 1920. Tahun 1928 terbentuk kongres pemuda. Adapun lagunya.
Pemuda
Muhammadiyah anak Hizbul Wathan
Pandu
berdasar Islam Qur’an Hadist untuk wathan
Marilah
temanku saudaraku bangsaku
Bersatu
menjunjung agamamu yang satu
Rapatlah
temanku bekerja yang sungguh dalam Hizbul Wathan
Pemuda
Hizbul Wathan takutlah pada Tuhan
Bekerja
yang sabar ikhlas hati serta tahan
Harus
kita yang kuat berjalanmu yang cepat
Kita
harap sangat bersatu yang rapat
Agar
lekas dapat tujuan yang tepat dalam Hizbul Wathan
Tidak ada yang berhak memecah kepanduan Hizbul Wathan pada saat itu
sampai sekarang kecuali jika di hadapkan dengan Suka Bumi dan Balik Papan,
maksudnya adalah di hadapkan dengan kematian. Adapun rutinitas yang dijalankan
adalah Baris-berbaris dan Keprajuritan dipersiapkan sebagai pembantu tentara kemerdekaan
pada waktu itu, pengajian, kemasyarakatan, menyantuni anak yatim sesuai Q.S. AL
Ma’un, pengkaderan, dan sesuai kebutuhan umat yang berdasarkan pada Al-Qur’an
dan Sunnah.
Hal itu kita jalankan juga di Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan
Kafilah Penuntun Moh. Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta. Demi suatu
tujuan untuk memperkenalkan Muhammadiyah dan membela tanah air. Adapun
kegiatannya sebagai berikut:
1.
Divisi Al Islam
dan Kemuhammadiyahan,
Lewat divisi
ini para kader diajak untuk menteladani Rosulullah Muhammad Saw., seperti
halnya Muhammadiyah sebagai pengikut Nabi Muhammad. Adapun kegiatannya sebagai
berikut:
a.
Kajian ke-
Islaman dan Kemuhammadiyahan
b.
Kajian memperingati
Maulid Nabi Muhammad Saw.
c.
Buka puasa
bersama bulan Romadhon
d.
Buka bersama
puasa sunnah senin kamis
2.
Divisi
Pengkaderan,
Memiliki tujuan
untuk mencetak dan mempersiapkan kader Muhammadiyah yang berahlaqul karimah,
cerdas dan militan. Adapun kegiatannya sebagai berikut:
a.
Pelantikan
b.
Pelantikan
Ormawa
c.
POP (Program
Optimalisasi Pimpinan)
d.
Sosialisasi Hizbul
Wathan Universitas Muhammadiyah Surakarta
e.
DA (Diklat
Anggota) Hizbul Wathan
f.
Follow Up
Diklat Anggota
3.
Divisi Teknik
dan Kepanduan,
Pemuda
Muhammadiyah harus memiliki skill untuk menjadi tentaranya Allah dalam membela
tanah air, tidak hanya bisa menjaga ketertiban saja namun harus memiliki kaidah
lain yang menjadi kewajiba kita sebagai hambanya Allah. Adapun kegiatannya
sebagai berikut:
a.
Latihan rutin
(sesuai kebutuhan)
b.
SKJ
(Silaturahin dan Kemah Juara)
c.
Uji SKT (Syarat
Kanaikan Tingkat)
d.
Pembentukan
Spesialisasi Keahlian Pandu
e.
Latihan
Gabungan Hizbul Wathan Perguruan Tinggi Muhammadiyah
f.
Pembuatan buku
panduan Hizbul Wathan
4.
Divisi Kegiatan
dan Pengembangan,
Menjadi keder
Muhammadiyah harus mengimplementasikan-era globalisasi teknologi yang up to
date. Adapun kegiatannya sebagai berikut:
a.
Pembentukan tim
Instruktur
b.
Kedai Hizbul
Wathan Universitas Muhammadiyah Surakarta
c.
Pengembangan
website
5.
Divisi Logistik,
Dapat mendukung
ketercapaian semua kegiatan yang akan berlangsung. Adapun kegiatannya sebagai
berikut:
a.
Pengadaan alat
b.
Perawatan alat
c.
Inventarisasi
alat
d.
Perbaikan alat
Semua Divisi harus berjalan sesuai tupoksinya (tugas pokok tiap
divisi) yang akan memperlancar kegiatan Kepanduan Hizbul Wathan Kafilah
Penuntun Moh. Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta.
“Sungguh
berat menjadi kader Muhammadiyah, ragu dan bimbang lebih baik pulang”
Fastabiqul
khoirat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar